Pada zaman dahulu Desa Mangli berupa hutan. Suatu ketika datang seorang sakti bernama mbah simbar jagat dari kerajaan mataram, beliau yang membabat hutan untuk di jadikan perkampungan, sebelum mbah simbar jagat menunjuk seseorang untuk menjadi kuwu. Pada tahun + 1900, mbah simbar jagat meninggal dan di makamkan di kuburan desa ragadana kecamatan buayan di dikenal dengan kuburan duwur, dan pusaka beliau di simpan di kuburan jati, dinamakan kuburan jati karena pusaka mbah simbar jagat yang disimpan tumbuh pohon jati jadi di namakan p\kuburan jati sampai sekarang, masa perintahan mbah kuwu terletak di dukuh kedunglo di tempat tinggal beliau.
Dinamakan kedunglo karena diwilayah tersebut terdapat kedung dikelilingi pohon E’lo maka dinamakan Kedunglo.
Pada tahun +1913 mbah kuwu meninggal dan dimakamkan di kuburan kedunglo sekarang di kenal kuburan mati karena tidak di fungsikan lagi, beliau di gantikan oleh Citra manggala/ praya dikrama, +1915, pada waktu itu dalam penjajahan belanda warga merasa tidak tenang dan gelisah, beliau menyampaikan kepada warga desa supaya jangan mamang( ragu ) dan jangan ngili (ngungsi ), ucapan beliau di artikan mangli, itu dipakai untuk member nama perkampungan tersebut menjadi desa mangli.
Demikian legenda untuk dapat menjadikan wawasan bagi kita semua untuk menjadi sejarah desa.
0 komentar:
Posting Komentar