KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Biaya pengobatan terhadap 13 warga Desa Karangduwur Kecamatan Petanahan yang mengalami keracunan soto, ditanggung Pemerintah Kabupaten Kebumen. Pembebasan biaya setelah Dinas Kesehatan menyatakan peristiwa itu sebagai kejadian luar biasa atau KLB.
Penetapan KLB disampaikan Kasi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, Eko Laksono Hady. "Peristiwa ini sudah masuk kategori KLB sehingga semua biaya pengobatan ditanggung pemerintah daerah," tegas Eko ketika berada di Puskesmas Petanahan, Selasa (26/3/2013) sore.
Bersama timnya, Eko melakukan penyelidikan epidemiologi. Dinas Kesehatan juga mengambil sampel berupa lontong, daging ayam, soun, kuah soto, dan sambal, untuk diteliti di Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Semarang.
"Untuk mengetahui secara pasti penyebab keracunan, harus ada uji laboratorium," ujar Eko yang memperkirakan hasil uji laboratorium BKL Semarang baru bisa diketahui setelah satu minggu.
Sementara anggota DPRD Kebumen Dian Lestari SP SE yang berasal dari Petanahan, memberi apresiasi terhadap kecepatan penanganan yang dilakukan petugas Puskesmas Petanahan.
Hanya saja ia berharap peristiwa tersebut tidak terulang. Terlebih lagi, Februari lalu, peristiwa keracunan pernah dialami puluhan siswa SMP di Kebumen.
"Pengawasan makanan harus lebih digiatkan agar kasus keracunan tidak terulang lagi," tandas Dian.
Hingga Selasa (26/3/201) malam, 9 orang masih dirawat intensif di Puskesmas Petanahan. Mereka Nani (7), Novi (3), Wartiyah (33), Wisnu (3), Atun (50), Khanifah (19), Darmini (45), Faris (4,5), dan Warti (33). Sedangkan 4 orang sudah bisa rawat jalan.
Mereka datang ke Puskesmas pada Selasa (26/3/2013) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat datang, kondisinya lemah. Begitu datang, mereka langsung mendapat penanganan optimal.
"Sekarang kondisinya sudah membaik. Mungkin, besok pagi (Rabu 27/3/2013) sudah bisa rawat jalan," ungkap Kepala Puskesmas Petanahan, Marlina Indrianingrum SKM MKes. (Suk/krjogja)
SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2013/03/keracunan-soto-di-petanahan-klb-biaya.html#ixzz2OiziVkAl
Penetapan KLB disampaikan Kasi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, Eko Laksono Hady. "Peristiwa ini sudah masuk kategori KLB sehingga semua biaya pengobatan ditanggung pemerintah daerah," tegas Eko ketika berada di Puskesmas Petanahan, Selasa (26/3/2013) sore.
Bersama timnya, Eko melakukan penyelidikan epidemiologi. Dinas Kesehatan juga mengambil sampel berupa lontong, daging ayam, soun, kuah soto, dan sambal, untuk diteliti di Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Semarang.
"Untuk mengetahui secara pasti penyebab keracunan, harus ada uji laboratorium," ujar Eko yang memperkirakan hasil uji laboratorium BKL Semarang baru bisa diketahui setelah satu minggu.
Sementara anggota DPRD Kebumen Dian Lestari SP SE yang berasal dari Petanahan, memberi apresiasi terhadap kecepatan penanganan yang dilakukan petugas Puskesmas Petanahan.
Hanya saja ia berharap peristiwa tersebut tidak terulang. Terlebih lagi, Februari lalu, peristiwa keracunan pernah dialami puluhan siswa SMP di Kebumen.
"Pengawasan makanan harus lebih digiatkan agar kasus keracunan tidak terulang lagi," tandas Dian.
Hingga Selasa (26/3/201) malam, 9 orang masih dirawat intensif di Puskesmas Petanahan. Mereka Nani (7), Novi (3), Wartiyah (33), Wisnu (3), Atun (50), Khanifah (19), Darmini (45), Faris (4,5), dan Warti (33). Sedangkan 4 orang sudah bisa rawat jalan.
Mereka datang ke Puskesmas pada Selasa (26/3/2013) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat datang, kondisinya lemah. Begitu datang, mereka langsung mendapat penanganan optimal.
"Sekarang kondisinya sudah membaik. Mungkin, besok pagi (Rabu 27/3/2013) sudah bisa rawat jalan," ungkap Kepala Puskesmas Petanahan, Marlina Indrianingrum SKM MKes. (Suk/krjogja)
SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2013/03/keracunan-soto-di-petanahan-klb-biaya.html#ixzz2OiziVkAl
0 komentar:
Posting Komentar